Jasa-jasa Pahlawan Harus Terus diangkat
Tgl: 11/11/2013 08:17 Reporter: Sugandi
KBRN, Jakarta: Setiap tahunnya,
10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Di tingkat nasional,
peringatan Hari Pahlawan di pusatkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata,
Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2013).
Peringatan tersebut di hadiri langsung oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono.
Ikut serta Wakil Presiden Boediono dan Ny Herawati Boediono.
Dalam Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari
Pahlawan Tahun 2013 itu disebutkan, tema Peringatan Hari Pahlawan
Nasional 2013 ini adalah "Pahlawanku adalah Idolaku".
Peringatan yang dilakukan oleh anak bangsa
merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasa para pahlawan yang gugur di
medan perang saat merebut kemerdekaan. Semangat juang dan tanpa kenal
lelah untuk berkorban demi bangsa menjadi inspirasi.
Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia
Iwan Hermawan berharap media massa agar senantiasa mensosialisasikan
jasa-jasa pahlawan dan nilai-nilai kepahlawannya sehingga menjadi
inspirasi.
Saat ini, oleh media baik dari media cetak,
elektronik dan online masyarakat banyak disuguhkan oleh pemberitaan
tentang koruptor, kriminalitas dan konflik. “Dari sekian juta pahlawan,
tidak tertulis dan diumumkan seperti yang kita dengar seperti pahlawan
nasional dan revolusi yang terekspos. Kita sering dengar dan lihat bukan
kepahlawanannya namun sebaliknya,” ujar Iwan, Senin (11/11/2013).
Jika dulu pahlawan mengangkat senjata untuk
mengusir penjajah, kini tugas pahlawan di era pembangunan adalah
mengisinya dengan kemajuan-kemajuan dibidang ekonomi, politik,
pendidikan, sosial dan budaya.
Diakui saat ini banyak tokoh-tokoh yang
dianggap pahlawan dan menjadi panutan justru memanfaatkan untuk
kepentingan pribadi. “Kalau sekarang terbalik. Kelihatannya muncul figur
seakan-akan tokoh namun dibelakang justru terselip kepentingan pribadi
ketika diangap pahlawan oleh publik,” ujarnya.
Media massa, kata Iwan jangan jemu-jemu
memberikan pencerahan kepada publik tentang nilai-nilai kepahlawanan
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. “Kita berharap media mengangkat
supaya memberikan semangat walau mutiara didalam lumpur tapi tetap
saja mutiara,” kata Iwan menegaskan. (Sgd)
Audio |
Komentar Anda:
0 komentar:
Posting Komentar